Jumat, 08 Juli 2011

ALIRAN-ALIRAN DALAM PENDIDIKAN


A.       Aliran Nativisme

Aliran ini berpendapat bahwa perkembangan manusia itu telah ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa manusia sejak lahir, pembawaan yang telah terdapat pada waktu dilahirkan itulah yang menentukan hasil perkembanganya. Menurut kaum nativisme itu, pendidikan tidak dapat mengubah sifat-sifat pembawaan. Jadi kalau pendapat tersebut, percuma kita mendidik; atau dengan kata lain pendidikan tidak perlu. Dalam ilmu pendidikan hal ini disebut, pesomisme pedagogis.
Aliran Nativisme bertolak dari Leinitzian Tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil prkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap dan pendidikan anak.

B.       Aliran empirisme
Aliran ini berpendapat berlawanan dengan kaum nativisme karena berpendapat bahwa dalam perkembangan anak menjadimanusia dewasa itu sama sekali ditentukan oleh lingkunganya atau oleh pendidikan dan pengalaman yang diterimanya sejak kecil. Manusia- manusia dapat di didik menjadi apa saja (kearah yang baik maupun kearah yang buruk) menurut kehendak lingkungan atau pendidikanya. Dalam pendidikan, pendapat kuam empiris ini terkenal dengan nama optimisme pedagogis.
Kaum behavioris pun sependapat dengan kaum empiris itu. Sebagai contoh dikemukakan disini kata-kata waston, seorang behavioris tulen dari Amerika “berikanlah saya anak yang baik keadaan badanya dan situasi yang say butuhkan; dan dari setiap orang anak, entah yang mana, dapat saya jadikan dokter, seorang pedagang, seorang ahli hukum, atau jika perlu memang dikehendaki menjadi seorang pengemis atau menjadi pencuri.”
Contoh tersebut diatas takperlulah dikomentari lagi, betapa ekstremnya pendapat tersebut. Dalam dunia pengetahuan itu sudah tidak diakui lagi. Umunya, orang sekarang mengakui adanya pengaruh dari keduanya; yaitu pengaruh pembawaan dan lingkungan. Suatu pembawaan tidak dapat mencapai perkembangannya jika tidak dipengaruhi lingkunganya.

C.       Aliran Naturalis
Natur artinya alam atau apa yang dibawa sejak lahir. Hampir senada dengan aliran Nativisme, maka aliran naturalis ini berpendapat bahwa pada hakikatnya semua menusia dilahirkan dengan baik. Bagaimana hasil perkembangannya kemudian sangat ditentukan oleh pendidikan yang diterimanya atau yang mempengaruhinya. Aliran ini dipelopori oleh J.J Rosseau. Rosseau berpendapat bahwa semua anak baru dilahirkan mempunyai pembawaan buruk. Dalam perkataanya “semua anak adalah baik pada waktu baru datang dari tangan sang pencipta, tetapi semua menjadi rusak di tangan manusia” Pembawaan baik akan menjadi rusak karena dipengaruhi lingkungan. Pendidikan yang diberikan orang dewasa malah dapat merusak pembawaan baik anak itu. Oleh karena itu sebagai pendidik Rossesau mengajukan pendidikan alam. Artinya anak hendaklah dibiarkan tumbuh dan berkembang sendiri menurut alamnya; manusia atau masyarakat jangan mencampurinya.

D.       Aliran Konvergensi
Aliran Konvergensi dipelopori oleh Wlliam Stern, ia berpedapat bahwa seorang anak dilahirkan di dumia sudah disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama sama mempunyai peranan sangat penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan sesuai untuk perkembangan anak itu.
Dalam aliran ini terbagi menjadi 2 aliran yakni aliran yang yang lebih menekan kepada pengaruh bawaan dan aliran yang lebih menekan kepada pengaruh lingkungan. Manakah yang menentukan perkembangan itu, pembawaan atau lingkungan? Dan ternyata dapat disimpulkan bahwa kedua hal tersebut saling memenuhi. Semua yang berkambang dari individu ditentukan oleh pembawaanya dan juga lingkunganya. Seorang anak dapat berkata-kata karena ia mempunyai pembawaan untuk kata-kata, tetapi karena ia mempunyia  ai kesempatan melatih diri untuk berkata-kata (lingkungan). Jika salah satu dari kedua faktor tersebut tidak ada, tidaklah mungkin kepandain berkata-kata dapat berkembangan. Biarpun demikian dari pelajaran ilmu jiwa kita mengetahui bahwa kebanyakan ahli psikologi lebih menitikberatkan kepada pengaruh lingkungan, sedangkan ahli-ahli biologi dan ahli ilmu jiwa yang lain lebih menekan kepada kekuatan atau pengaruh pembawaan atau keturunan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut