Rabu, 16 November 2011

Menjawab Kebutuhan Pendidikan Nasional : memperluas akses pendidikan melalui pendidikan jarak jauh

Ada logika yang berlaku, bahwa suatu bangsa negara menjadi kuat dan maju apabila didukung oleh sumber daya manusia yang kompeten. Sampai saat ini Indonesia terus menghadapi tantangan yang tidak akan kunjung terselesaikan, yaitu pengembangan kualiitas sumberdaya manusia. Sesungguhnya sejak awal berdirinya negara ini arti penting pendidikan bagi mencerdaskan kehidupan bangsa sudah sangat disadari oleh para pendiri bangsa, dan mereka menuangkanya kedalam pasal 31 dalam undang-undang 1945, yang dengan tegas mengamanatkan bahwa:”setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”. Terwujudnya amanat ini sehrusnya manjadi prioritas perhatian pemerintah dan masyarakat.
Perkembangan dan perubahan masyarakat Indonesia yang cepat, ditambah lagi dengan pesatnya perubahan global, memunculkan berbagai tantangan yang mengakibatkan kebutuhan pendidikan menjadi lebih intensi baik dalam jenjang dan ragamnya. Lapangan kerja dewasa ini yang membutuhkan sumber daya manusia dengan kemampuan khusus yang semakin berfariasi, demikian pula dengan pendidikan warga masyarakat di wilayah pelosok dan mereka yang tidak dapat meninggalkan pekerjaanya, yang tidak dapat diabaikan, memberi tantangan sendiri kepada sistem pendidikan yang berlaku. Dengan belajar tatap muka, sistem pendidikan konvensional tidak mampu untuk dengan cepat menyediakan akses pendidikan, khusunya pendidikan tinggi, kepada berbagai kelompok masyarakat yang membutuhkan pendidikan tetapi terikat oleh keterbatasan tertentu, baik yang bersifat geografis maupun ketiadaan kesempatan. Ini yang seringkali menjadi penghambat untuk melanjutkan pendidikan.
Sistem pendidikan jarak jauh dinilai memberi kemungkinan untuk dapat menyediakan akses pendidikan yang luas menjangkau seluruh indonesia, dengan investasi yang relatif lebuih murah dibandingkan dengan membuka beberapa perguruan tinggi baru dan lebih cost efectif dilihaat dari skala ekonomi pembiyaanya.
Pada umumnya tujuan pendidikan jarak jauh ini adalah untuk memberikan kesempatan penddidikan kepada masayarakat indonesia yang karena berbagai hambatan tidak dapat mengikuti pendidikan secara konvensional. Diindnesia pendidikan jarak jauh ini mempunyai sejarah yang cukup panjang. Bahkan sejak zaman kolonial berbagai kursus tertulis telah dikenal. Setelah kemerdekaan berbagai bentuk layanan belajar jarak jauh diselenggarakan dengan sasaran beragam, seperti kursus guru tulis program akta V jarak jauh program belajar jarak jauh untuk meningkatkan kualifikasi guru, sekolah dasar pamong dan SMP terbuka.
Di banyak negara lain, keberadaan institusi pendidikan jarak jauh selalu menghadapi persaingan dari berbagai perguruan tinggi tatap muka yang akhir-akhir ini berusaha untuk memperluas jangkaunnya karena pertimbangan ekonomi atau yang lainnya dengan mengarahkan usahanya kepada mahasiswa pada paruh waktu, melalui kuliah malam hari, kuliah akhir minggu, dan berbagai bentuk kelas jauh. Kompetisi ini menjadi lebih pekat dengan semakin berkurangnya dana pendidikan yang disediakan oleh pemerintah bagi instuisi perguruan tinggi. Sehingga hannya ada 3 pilihan bagi intuisi perguruan tinggi, menaikan uang kuliah, mengurangi pengeluaran, atau memeperluas atau menambah jumlah mahasiswa. Beberapa perguruan tinggi melakukan tiga-tiganya, ada diantaranya memilih untuk memperluas jangkauan dan jumlah manusia dengan kelas jauh. Belum lagi dengan suburnya perguruan tinggi daerah sebagai dampak otonomi daerah, yang biyasanya disertai pula dengan ketidakjelasan kualitas pelayanan karena ketidak siapan SDM pengelolanya.
Esensi pembangunan indonesia tidak terbatas hanya pada peningkatan ekonomi dan standar hidup tapi lebih kepada meberdayakan dan membudayakan manusia indonesia untuk dapat merealisasikan potensi pribadi secara optimal malalui pendidikan. Universitas terbuka eksis karena panggilan untuk usaha empowerment ini, supaya dengan jangkauan nya yang luas universitas terbuka mampu melaksanakan misi pemerataan pendidikan berkualitas bagi siapapun, di manapun, dan kapan saja dibutuhkan. Dengan demikian education for all tidak saja terdengar gaungnya di Indonesia tetapi juga dapat diwujudkan secara utuh pada waktunya. Semoga.

1 komentar:

Pengikut